Rakik Maco khas Padang
Em.. A.. C.. H.. O.. O.. o.. o.., hahahaah ketauan nih lahir tahun berapa.
Terimakasih loh Uni, ternyata kamu masih ingat kami sekeluarga yang
ada di Bandung ini ya. Makasih bingkisannya. Kakak Ipar mengirimkan
berbagai macam makanan dan bahan makanan untuk dikonsumsi awal ramadhan
ini, ada dendeng & rendang kering, tepung-tepungan, bawang goreng
dan kudapan-kudapan yang belum pernah kami coba sebelumnya. Salah satu
kudapan yang mencuri perhatianku adalah rempeyek Sumatera Barat yang
biasa disebut Rakik.
Dari dulu, aku sangat mencintai makanan-makanan yang berasal dari Sumatera seperti Sate Padang, Pempek, Burgo/Lakso,
Ayam Tangkap dan masih banyak lagi. Di tiap provinsi yang ada di
Sumatera, kita dapat mencicipi semua jenis makanan yang berbeda-beda.
Menurutku, Indonesia adalah surganya kuliner.
Beberapa bulan yang lalu ketika berkunjung ke Padang, aku lupa
membeli ini kudapan ini. Aku menyempatkan diri untuk membeli dendeng
batokok, kripik balado Christine Hakim dan jalan-jalan ke Jalan
Diponegoro-Padang untuk mencicipi Sate Itjap yang sangat luar biasa nikmatnya.
Ini dia Rakik Maco. Kalau di Jawa atau Sunda nama kudapan ini
Rempeyek yang isinya ikan teri atau kacang. Sama halnya dengan rempeyek,
Rakik Maco terbuat dari campuran tepung beras, telur, ikan maco
(sejenis ikan kecil mirip teri), dan bumbu halus seperti cabai, bawang
putih, merica, ada rasa daun jeruk, kunyit dan daun ketumbar. Kudapan
ini sangat tepat disajikan dengan nasi hangat dan rendang atau teman
minum teh. Uaaahhh enaknya....
Selain rakik maco, Uni memberikan satu bungkus lagi kudapan yaitu Rakik Udang Mila. Rempeyek udang kering yang gurih-gurih chrispy.
Karena dapat gratisan, aku hanya bisa bertanya kepada Uni mengenai jenis rakik dan harganya. Harga perbungkus nya sekitar 10 ribu rupiah dan jenisnya hampir sama dengan yang ada di Jawa. Rakik bisa berisi ikan maco, kacang, udang, kudapan ini hampir sama dengan kudapan yang ada di Jawa.
Komentar
Posting Komentar